Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Kamis, 14 Januari 2016

Sydney Opera House

Gedung Opera Sydney (Sydney Opera House) di Sydney, New South Wales adalah salah satu bangunan abad ke-20 yang paling unik dan terkenal. Gedung ini terletak di Bennelong Point di Sydney Harbour dekat Sydney Harbour Bridge dan pemandangan kedua bangunan ini menjadi ikon tersendiri bagi Australia



Bagi jutaan turis yang datang, gedung ini memiliki daya tarik dalam bentuknya yang seperti cangkang. Selain sebagai objek pariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney Symphony Orchestra.

Great Barrier Reef

Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef) adalah kumpulan terumbu karang terbesar dunia yang terdiri dari kurang lebih 3.000 karang dan 900 pulau, yang membentang sepanjang 2.600 km. Karang ini berlokasi di Laut Koral, lepas pantai Queensland  di timur laut Australia. Sebagian besar wilayah karang ini termasuk bagian yang dilindungi oleh Taman Laut Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef Marine Park).

Image result for great barrier reef

Karang Penghalang Besar (KPB) dapat dilihat dari luar angkasa dan kadang disebut sebagai organisme tunggal terbesar di dunia. Pada kenyataannya, ia terbentuk dari berjuta organisme kecil, dikenal dengan sebutan polip koral (coral polyp). KPB dipilih sebagai sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1981.



Kekayaan biodiversitasnya, perairannya yang hangat dan jernih, serta keterjangkauannya dari fasilitas terapung yang disebut live aboards, membuat karang ini menjadi tujuan pariwisata yang sangat populer, terutama bagi para penyelam scuba. Banyak kota di sepanjang pesisir pantai Queensland yang menawarkan wisata laut ke karang ini setiap harinya. Beberapa pulau kontinental juga telah berubah fungsi menjadi resor.


Sumber: https://id.wikipedia.org ; http://www.greatbarrierreef.org/


Kepulauan Galápagos

Kepulauan Galápagos atau Galapagos saja adalah sebuah kepulauan yang terdiri dari 13 pulau-pulau berapi dan bebatuan. Galapagos terletak di Samudra Pasifik sekitar 1.000 kilometer sebelah barat pesisir Amerika Selatan.

Image result for kepulauan galapagos

Secara politis, Galapagos merupakan bagian dari Ekuador. Pulau tertuanya berusia sekitar 4 juta tahun dan yang termuda masih sedang dalam proses pembentukan. Galapagos memang merupakan salah satu daerah gunung berapi yang paling aktif di dunia.

Kepulauan ini dibagi kepada dua belahan: utara dan selatan khatulistiwa. Garis khatulistiwa melewati bagian utara pulau terbesar, Isabela.

Galapagos ditetapkan sebagai cagar alam pada 1959, melindungi 97,5% wilayah kepulauan ini. Sisanya diberikan kepada pemukiman manusia yang sudah ada pada waktu itu. Sekitar 1.000 hingga 2.000 orang tinggal di sana. Pada 1972 sebuah sensus dilakukan dan sejumlah 3.488 jiwa tercatat. Hingga 1980-an, jumlah ini telah meningkat hingga 15.000 orang.

Sekarang telah banyak paket tur Galapagos yang ditawarkan. Di sini Anda bisa menginap di hotel dengan pemandangan pantai yang indah dan melihat langsung kehidupan fauna Galapagos.




Sumber: https://id.wikipedia.org ; https://www.tripadvisor.co.id

Pulau Paskah

Pulau Paskah (bahasa Polinesia: Rapa Nui, bahasa Spanyol: Isla de Pascua) adalah sebuah pulau milik Chili yang terletak di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 km sebelah barat Chili Daratan, secara administratif ia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah berbentuk seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 km sebelah barat. Luas Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini terletak di sepanjang garis pantai.
Pulau ini pun masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Image result for pulau paskah

Patung-patung besar dari batu, atau moai, yang menjadi simbol Pulau Paskah dipahat pada masa yang lebih dahulu dari yang diperkirakan. Arkeologis kini memperkirakan pemahatan tersebut berlangsung antara 1600 dan 1730, patung yang terakhir dipahat ketika Jakob Roggeveen menemukan pulau ini. Terdapat lebih dari 600 patung batu monolitis besar (moai). Walaupun bagian yang sering terlihat hanyalah "kepala", moai sebenarnya mempunyai batang tubuh yang lengkap; namun banyak moai yang telah tertimbun hingga lehernya. Kebanyakan dipahat dari batu di Rano Raraku. Tambang di sana sepertinya telah ditinggalkan dengan tiba-tiba, dengan patung-patung setengah jadi yang ditinggalkan di batu. Teori populer menyatakan bahwa moai tersebut dipahat oleh penduduk Polinesia (Rapanui) pada saat pulau ini kebanyakan berupa pepohonan dan sumber alam masih banyak yang menopang populasi 10.000-15.000 penduduk asli Rapanui. Mayoritas moai masih berdiri tegak ketika Roggeveen datang pada 1722. Kapten James Cook juga melihat banyak moai yang berdiri ketika dia mendarat di pulau pada 1774. Hingga abad ke-19, seluruh patung telah tumbang akibat peperangan internecine.

Image result for pulau paskah

Kita dapat mencapai pulau ini dengan jalur udara lewat Santiago, Chili, dan Tahiti. Suhu di tempat ini relatif stabil, sehingga tempat ini dapat dikunjungi sepanjang tahun. Mobil, sepeda motor, dan sepeda gunung disewakan di tempat ini untuk para pengunjung. Selain untuk melihat situs sejarah, para pengunjung juga sering melakukan diving dan berselancar di sini.



Seongsan Sunrise Peak

Keindahan Pulau Jeju tak lepas dari aktivitas gunung berapi, 2 juta tahun lalu. Salah satu hasilnya yang ajaib adalah Seongsan Sunrise Peak. Kawahnya berbeda dengan kawah lain di dunia.

Image result for seongsan ilchulbong peak

Tempat ini merupakan daratan luas yang muncul ke permukaan air laut akibat aktivitas gunung berapi. UNESCO menyebut, Seongsan Sunrise Peak atau Seongsan Ilchulbong Peak adalah salah satu warisan dunia yang patut dilindungi.

Seongsan Sunrise Peak terletak di ujung Pulau Jeju. Dari Jeju City dengan mobil, kawasan wisata itu bisa ditempuh kira-kira dalam waktu 50 menit. detikTravel datang ke tempat ini minggu lalu.


Image result for seongsan ilchulbong peak

Untuk menikmati keindahannya, para pengunjung wajib mendaki sebuah bukit yang lumayan tinggi. Jangan khawatir, sudah ada tangga yang bisa diakses menuju puncak.

Untuk sampai puncak, Anda harus melewati 500 anak tangga. Lumayan tinggi dan cukup melelahkan. Apalagi, pada siang hari biasanya matahari bersinar terik. Jadi lebih baik, Anda bawa bekal air minum.


Anda juga sebaiknya memakai sepatu yang nyaman untuk berjalan. Hindari menggunakan high heels dan sejenisnya karena hanya akan menyusahkan dan memperlambat jalan Anda saja.

Bawa juga topi atau payung agar tak kepanasan. Oh iya, meski matahari menyengat, udara di Jeju cukup dingin dan berangin. Jadi untuk Anda yang tidak tahan dingin, pakailah baju lengan panjang yang hangat.

Malas mendaki tangga? Anda akan segera menarik ucapan tersebut begitu mulai berjalan ke atas. Di beberapa titik, tersedia tempat beristirahat. Sambil mengatur nafas, Anda bisa menikmati pemandangan yang keren!

Rasa capek akan hilang dan berganti dengan takjub begitu Anda tiba di atas. Dari puncak, pemandangan kawah besar berdiameter 600 meter yang terbentuk dari letusan hidrovulkanik empat ribu tahun lalu tersaji dengan indahnya.

Kawah memang ada di mana-mana, tapi yang satu ini beda. Kawah Seongsan Sunrise Peak unik karena tidak bisa menampung air seperti kawah-kawah kebanyakan.

Di puncak ini juga ada beberapa pemandu wisata yang siap menjelaskan sejarah kawah tersebut. Namun sayangnya mereka menjelaskan dalam bahasa Korea. Jadi, hanya sebagian orang saja yang mengerti. Tapi hal itu tak akan jadi masalah karena Jeju Tourism Organization menyediakan brosur-brosur dalam bahasa Inggris.


Sumber: http://travel.detik.com/read/2013/09/16/094930/2359465/1520/seongsan-sunrise-peak-kawah-unik-di-pulau-jeju




Istana Gyeongbokgung

Gyeongbokgung adalah istana utama selama Dinasti Joseon berkuasa (1392 – 1910). Ini merupakan salah satu dari lima istana di Seoul. Istana ini menyimpan sejarah selama lebih dari 500 tahun.

Istana ini dibangun oleh Raja pendiri Dinasti Joseon, Lee Seong-Gye, pada tahun 1395 ketika ibu kota Negara dipindahkan dari Gyeseong ke Seoul. Istana in berada di bagian utara Seoul. Istana ini juga sering disebut dengan nama Bukgwol.

Image result for gyeongbokgung palace

Gyeongbokgung berdiri di atas lahan seluas 180,000 m2. Di bagian selatan ada gerbang utama Gwanghwamun, di bagian selatan ada Sinmumun, di timur ada Yeongchumun, dan di barat ada Geonchunmun. Di dalam istana, ada beberapa bangunan utama, yaitu Geunjeongjeon, Gyotaejeon, Jagyeongjeon, Gyeonghoeru, dan Hyangwonjeong. Geunjeongjeon adalah gedung utama dimana di sana dilangsungkan paseban agung, dan pertemuan pagi. Di halaman depan, ada tiga jalan setapak dari batu granit. Jalan setapak yang sedikit lebih tinggi di bagian tengah adalah jalan setapak bagi raja, sementara yang lainnya adalah bagi para hadirin. Jagyongjeon adalah tempat di mana Ibunda dari sang raja beristirahat. Tempat ini terkenal dengan dindingnya yang penuh bunga dan Sipjangsaeng gulduk (cerobong asap). Guldduk ini disebut sebagai yang paling indah yang pernah dibuat pada masa pemerintahan Dinasti Joseon, dan dimasukkan dalam daftar Warisan Nasional nomor 810. Gyotajeon adalah wilayah pribadi permaisuri. Tempat ini sangat mempesona karena dinding dan pintu masuk bagian belakangnya langsung menghadap ke Gunung Amisan, dan pemandangan di sini sangat indah dan menawan.

Image result for gyeongbokgung palace

Satu hal yang membuat Gyeongbokgung tampak elegan adalah kolam teratainya, yaitu di Gyeonghoeru dan Hwangwonjeoung. Gyeonghoeru adalah tempat dimana orang-orang terkemuka dari Negara lain bertemu, dan di mana festival-festival istimewa diselenggarakan ketika ada perayaan-perayaan di kerajaan. Hwangwonjeong ada di belakang tempat peristirahatan, dan ada di dalam halaman belakang. Di sini juga ada kolam teratai, tetapi mempunyai nuansa yang lebih feminine jika dibangdingkan dengan yang ada di Gyeonghoeru. Gaya arsitekturnya memanfaatkan pemandangan Gunung Amisan, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, menjadi contoh yang hebat bagi sturktur bangunan tradisional kerajaan di Korea. Di sana juga terdapat perpustakaan yang dinamakan Sujeongjeon dan ruang kerja raja, yang dinamakan Sajeongjeon.

Pada tahun 1910, ketika perjanjian Korea-Jepang ditandatangani, Jepang meruntuhkan bangunan-bangunan Jeongak di bagian selatan dan membangun Pusat Komando di bagian itu. Sekarang ini, bangunan Jepang tersebut sudah dihilangkan dan bangunan kerajaan masih dalam proses restorasi.





Sumber: http://korea.panduanwisata.id/korea-selatan-wisata-asia/seoul/istana-gyeongbokgung-sisa-kejayaan-yang-masih-tampak-agung/